Kamis, 24 Mei 2012

Rumah Batik Suminar Mempunyai Pola Batik yang Indah dan anggun Untuk Dilihat.... Kami Juga Manyediakan Warna Warna Lain Yang Dapat anda Pesan
Desain Baju yang Kami Desain dengan model Modern.Karena kita tau Bati akan selalu tampil Prima SEpanjang Masa

Rabu, 23 Mei 2012

Batik-Ku Idola-Ku

Batik terus berkembang. Bisa dibilang, beberapa tahun belakangan ini, batik tengah mencapai puncak kejayaannya. Yup, batik tidak lagi menyandang sebutan old fashion. Kiprah batik dalam menciptakan tren baru pada dunia fashion Indonesia kian menunjukkan taringnya. Seniman batik dan desainer pakaian terus mencipta motif-motif baru serta merancang pakaian-pakaian cantik dari batik modern.

Kini tak sulit memilih batik. Beragam motif dan warna-warna batik modern terus berkembang mengikuti laju zaman. Semua akan Terlihat di Rumah Batik Kami

Selasa, 22 Mei 2012

Batik adalah salah satu cipta budaya tinggi bangsa Indonesia. Batik telah disahkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia, mengikuti wayang (2003) dan keris (2006) yang sudah lebih dulu diakui oleh UNESCO. Kita memiliki jenis batik yang sangat kaya. Secara garis besar, batik dikelompokkan menjadi 2 yakni Batik Keraton Jawa dan Batik Pantai Utara. Batik keraton Jawa pun ada dua macam, yaitu Batik Yogya dan Batik Solo.
Batik Yogya memiliki warna dasar putih dengan batikan berwarna coklat tua. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Semua bentuk motif memiliki makna. Batik Solo memiliki warna dominan coklat sogan kekuningan. Motifnya lebih luwes, lebih bervariasi dan berwarna-warni.


Batik pantai utara memiliki karakter yang sangat berbeda dengan batik Yogya-Solo. Masyarakat pantai utara seperti Cirebon, Pekalongan, Lasem, Semarang, Tuban dan Kudus adalah masyarakat kota pelabuhan yang banyak berinteraksi dengan bangsa asing. Batik yang dibuat di wilayah ini banyak dipengaruhi oleh kain sari, yang dibawa oleh para pedagang dari India. Para wanita Belanda yang mengikuti suami mereka bertugas di sana juga memberikan pengaruh pada motif batik sesuai selera mereka, yaitu buket bunga. Demikian juga wanita-wanita keturunan China. Batik pantai utara memiliki warna-warna cerah, banyak mengeksplorai motif bunga (buket). Yang unik, batik Cirebon dan Semarang sering menampilkan gambar manusia, binatang, kapal, rumah, dan bentuk-bentuk lain yang mirip karikatur
Selain Yogya, Solo, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Kudus, Lasem, Tuban, dan kota-kota lain di pantai utara Jawa, batik juga ditemukan di Madura. Batik Madura ini memiliki kekhasan dalam warna dan corak. Meskipun goresannya tidak sehalus batik pantai utara ataupun batik Yogya-Solo, kesan eksotisnya kuat sekali. Kombinasi warna yang agak ‘keras’ antara kuning muda, hitam dan merah memunculkan kesan ‘eksotis’ Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sangat berharga. Kekayaan motifnya, makna yang terkandung di dalam setiap motifnya, demikian indah dan mempesona. Maka sudah seharusnya kita semua mencintai dan memelihara batik sebelum ia hilang diambil orang.
Batik Bolleches adalah motif batik khas Kediri hasil kreasi Ibu Dra. Suminarwati Sundoro dari Rumah Batik Suminar Collection. Bolleches adalah kata dalam Bahasa Belanda yang artinya adalah titik. Jadi ciri khas Batik Bolleches adalah semua motif batik selalu didasari oleh latar belakang berupa titik. Motif Batik Bolleches Batik khas Kediri yang sudah diciptakan dan diterima secara luas oleh konsumen di beberapa kota di Jawa Timur adalah Motif Bambu Sakura. Beberapa motif lain adalah Motif Batik Simpang Lima, Motif Anggur, Motif Mangga Podang dan masih banyak motif yang lainnya. Gaya motif Batik Bolleches Kediri lebih banyak dipengaruhi oleh Motif Batik Pantai Utara. Motif-motifnya sama sekali tidak terikat oleh pakem-pakem yang ada, coraknya lebih bebas dan seringkali bermotifkan pola gambar natural dan tematis, sementara warnanya cenderung dekat dengan corak warna Batik Madura dengan warna-warna yang lebih berani dan eksotis.

PENCIPTAAN BATIK BOLLECHES KHAS KEDIRI


I.       LATAR BELAKANG

-  Busana Khas Kediri yang diberi nama “Busana Kediren” dirancang berdasarkan penggalian terhadap unsur-unsur Budaya yang tumbuh dan berkembang di daerah kediri pada masa lampau.

-  Unsur-unsur budaya masa lampau yang kini tinggal berupa jejak-jejaknya tersebut ditelusuri melalui berbagai sumber yang ada dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Kediri pada masa kini.

-  Upaya penggalian ini dilakukan agar pada masa datang masyarakat Kediri memiliki Acuan Tata Busana yang dapat digunakan untuk kegiatan / acara yang menampilkan ciri khas masyarakat Kediri sesuai dengan tradisi, adat istiadat dan tata nilai yang berlaku di masyarakat Kediri. Disamping itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan jati diri, rasa bangga dan sekaligus menciptakan sebagai warga Kediri yang berbudaya tinggi.

-  Dalam menetapkan bentuk, corak dan potongan serta gaya busananya, lazimnya ditentukan oleh sejumlah kriteria, antara lain dapat mencerminkan identitas budaya masyarakatnya, menjadikan kebanggaan bagi pemakainya, merupakan pencerminan warisan budaya dan hikmah bersejarah yang inspiratif.

-  Pagelaran Busana Khas Kediri tersebut diaplikasikan dalam bentuk kegiatan mengarah pada citra masyarakat Kediri, mendasarkan pada perjalanan sejarah Kediri dengan berbagai keluhuran budayanya, yang mengacu pada sesanti “Ajining dhiri dumunung ing lathi, asjining sasiro saka busana”.
   Berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat Kediri, bahwa Dewi Sekartaji menyukai bunga. Sehubungan hal tersebut, maka motif-motif yang banyak digunakan untuk menghiasi / memperindah busana tersebut adalah motif Bunga dan motif Legenda..

II.  BATIK KHAS KEDIRI

-  Berdasarkan pada pemikiran sebagaimana tersebut diatas, maka Rumah Batik & Garmen “Suminar Collection” Kediri menciptakan Motif Batik Khas Kediri yang diberi nama “Batik Bolleches” (bahasa Belanda) yang artinya kumpulan titik-titik / bola-bola kecil yang diaplikasikan dengan Bunga Tertentu / Motif Legenda Tertentu.

-  Sebagaimana kita ketahui, bahwa pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan Batik sebagai Warisan Budaya Dunia Asli Indonesia (World Heritage).
   Kita sebagai warga negara ikut bangga dan patut kiranya untuk melestarikan budaya tersebut dengan berbagai cara, baik dengan membudayakan memakai batik dalam setiap kegiatan dan melestarikan makna filosofi batik itu sendiri.

-  Keputusan UNESCO yang sudah dinanti-nanti bangsa Indonesia itu disambut gembira dan meriah dari berbagai kalangan yang diaplikasikan dengan menggunakan batik, baik untuk bekerja, bersekolah, kuliah, resepsi serta kegiatan lainnya