Selasa, 22 Mei 2012

PENCIPTAAN BATIK BOLLECHES KHAS KEDIRI


I.       LATAR BELAKANG

-  Busana Khas Kediri yang diberi nama “Busana Kediren” dirancang berdasarkan penggalian terhadap unsur-unsur Budaya yang tumbuh dan berkembang di daerah kediri pada masa lampau.

-  Unsur-unsur budaya masa lampau yang kini tinggal berupa jejak-jejaknya tersebut ditelusuri melalui berbagai sumber yang ada dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat Kediri pada masa kini.

-  Upaya penggalian ini dilakukan agar pada masa datang masyarakat Kediri memiliki Acuan Tata Busana yang dapat digunakan untuk kegiatan / acara yang menampilkan ciri khas masyarakat Kediri sesuai dengan tradisi, adat istiadat dan tata nilai yang berlaku di masyarakat Kediri. Disamping itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan jati diri, rasa bangga dan sekaligus menciptakan sebagai warga Kediri yang berbudaya tinggi.

-  Dalam menetapkan bentuk, corak dan potongan serta gaya busananya, lazimnya ditentukan oleh sejumlah kriteria, antara lain dapat mencerminkan identitas budaya masyarakatnya, menjadikan kebanggaan bagi pemakainya, merupakan pencerminan warisan budaya dan hikmah bersejarah yang inspiratif.

-  Pagelaran Busana Khas Kediri tersebut diaplikasikan dalam bentuk kegiatan mengarah pada citra masyarakat Kediri, mendasarkan pada perjalanan sejarah Kediri dengan berbagai keluhuran budayanya, yang mengacu pada sesanti “Ajining dhiri dumunung ing lathi, asjining sasiro saka busana”.
   Berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat Kediri, bahwa Dewi Sekartaji menyukai bunga. Sehubungan hal tersebut, maka motif-motif yang banyak digunakan untuk menghiasi / memperindah busana tersebut adalah motif Bunga dan motif Legenda..

II.  BATIK KHAS KEDIRI

-  Berdasarkan pada pemikiran sebagaimana tersebut diatas, maka Rumah Batik & Garmen “Suminar Collection” Kediri menciptakan Motif Batik Khas Kediri yang diberi nama “Batik Bolleches” (bahasa Belanda) yang artinya kumpulan titik-titik / bola-bola kecil yang diaplikasikan dengan Bunga Tertentu / Motif Legenda Tertentu.

-  Sebagaimana kita ketahui, bahwa pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan Batik sebagai Warisan Budaya Dunia Asli Indonesia (World Heritage).
   Kita sebagai warga negara ikut bangga dan patut kiranya untuk melestarikan budaya tersebut dengan berbagai cara, baik dengan membudayakan memakai batik dalam setiap kegiatan dan melestarikan makna filosofi batik itu sendiri.

-  Keputusan UNESCO yang sudah dinanti-nanti bangsa Indonesia itu disambut gembira dan meriah dari berbagai kalangan yang diaplikasikan dengan menggunakan batik, baik untuk bekerja, bersekolah, kuliah, resepsi serta kegiatan lainnya

2 komentar:

  1. Mari kita Cintai dan Lestarikan batik ...!

    BalasHapus
  2. silahkan berkunjung ke workshop kami di Joglo Suminar Batik kediri
    https://web.facebook.com/SuminarBatik/
    https://web.facebook.com/SuminarwatiSundoro/

    BalasHapus